Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai
instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau sederhananya, saham ialah alat bukti kepemilikan
atas suatu perusahaan itulah mengapa saham biasa disebut sebagai surat berharga.
Karena, Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas
perusahaan tersebut.
Apa itu Pergerakan Harga Saham? Nilai sebuah perusahaan akan berubah –
ubah baik karena asset, keuntungan, modal dan terutama sentiment pasar. Sehingga
nilai saham suatu perusahaan akan berubah dari waktu ke waktu.
Contoh, saham Bank Central Asia (BBCA) pada awal tahun 2005 per
lembar saham dihargai 1475 Rupiah, sedangkan pada akhir tahun 2014 (10 tahun
kemudian) per lembar saham BBCA dihargai 13125.
Jadi, jika kita membeli 1 lembar saham BBCA pada awal tahun 2005 dan
menyimpannya sampai akhir 2014, kita akan mendapatkan deviden (pembagian
keuntungan perusahaan) setiap tahunnya, kita mendapatkan keuntungan dari
pergerakan saham sebesar 13125 – 1475 = 11650 Rupiah. Keuntungan total yang
kita dapatkan adalah 10x Deviden + Rp. 11.650.
Selain pendapatan, kita pun bisa
mengalami potensi kerugian jika harga saham mengalami penurunan, namun jika
perusahaan mengalami kerugian, kita tidak perlu menanggung kerugian perusahaan
tersebut.
Kelebihan Investasi Saham
1. Sangat
likuid, saat anda ingin menjualnya, pembeli tersedia. (hal ini dikarenakan
Saham memiliki bursa tersendiri yakni Bursa Efek Indonesia yang mempertemukan
pihak penjual dan pembeli.)
2. Tidak perlu
membayar pajak selama memilikinya.
3. Tidak memerlukan rekruitmen
pegawai.
4. Nilai saham
dapat dipantau dengan mudah di media – media cetak maupun visual.
5. Investasi
saham mempunyai nilai tingkat pengembalian modal yang sangat besar.
6. Bisa di
jadikan sebagi investasi jangka panjang. karena nilai saham akan terus
meningkat setiap waktunya.
7. Bisa di
lakukan dengan modal kecil sehingga memudahkan investor pemula untuk
melakukan investasi ini.
Kelemahan Investasi Saham
1. Investasi
saham memiliki resiko yang sangat tinggi. jika anda mendapatkan keuntungan
minim maka kerugian bisa di dapatkan oleh investor.
2. Berinvestasi
saham pada perusahaan tidak bisa di prediksi. Karena perusahaan bisa saja
mengalami kebangkrutan. Artinya semua aset perusahaan akan dijual agar bisa
menutupi kewajiban perusahaan untuk membayar aset tersebut
3. Jika
perusahaan merugi, investor tidak bisa mendapatkan deviden dari perusahaan.
peluang keuntungan pemodal agar mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja
perusahaan tersebut.
4. Bisa
mendapatkan Suspend saham oleh otoritas keuangan. Hal ini karena terjadinya
lonjakan harga saham yang sangat tinggi atau juga perusahaan di pailidkan oleh
kreatornya
5. Karena
sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat kita
mau menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.
6. Tidak
memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi saham anda.
Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada urusan lain
sehingga investasinya terbengkalai.
7. Karena harga
saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi psikologis investor untuk
bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional, dan panik. Bandingkan
jika seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena harga pasaran sulit
diketahui, investor tanah tersebut tidak tahu perubahan harga secara harian.
8. Berinvestasi saham itu juga
membutuhkan pengetahuan dan banyak belajar. Gunanya untuk mempertajam analisis
sehingga tak salah perhintungan.
Ada 2 kategori saham, yaitu:
Saham biasa adalah surat berharga
yang berfungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan. Pemilik saham ini
berhak menerima sebagian pendapatan (deviden) dari perusahaan serta bersedia
menanggung risiko kerugian yang diderita perusahaan.
Ketika perusahaan untung, maka
mereka yang punya persentase saham yang besar akan menerima porsi keuntungan
yang besar. Sebaliknya, mereka juga bersiap menderita kerugian jika perusahaan
itu gagal memperoleh pendapatan.
2. Saham Preferen
Saham preferen adalah surat berharga yang membuktikan pemiliknya memiliki
hak lebih dari pemegang saham biasa. Pemegang saham ini berhak didahului saat
pembagian keuntungan perusahaan (deviden) dan juga jadi yang pertama dalam hal pembayaran kembali modal
yang disetorkan jika perusahaan dilikuidasi. Terakhir, dia berhak pula menukar
dengan saham biasa.
Saham preferen itu tidaklah
lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa. Dalam kenyataanya, cara terbaik memandang saham preferen itu
adalah dengan melepaskan hak memiliki perusahaan demi dapat perlindungan
layaknya kreditur.
Ciri – Ciri
Saham Biasa,
yaitu:
1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris.
2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit
menerbitkan saham baru.
3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan
saja.
Saham Preferen,
yaitu:
1. Memiliki berbagai tingkat, dapat
diterbitkan dengan ciri-ciri yang berbeda.
2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki
prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.
https://id.wikipedia.org/wiki/Saham
https://www.kompasiana.com/kelasinvestasi/apa-itu-saham_587f2786f77e61c0132809a8
https://www.moneysmart.id/ini-pengertian-saham-dan-jenisnya-yang-dibuat-sesimpel-mungkin-untuk-pemula/
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusjudi sabung ayam android di handphone iphone
BalasHapusTaruhan S128 - SV388
Yuk Gabung Bersama Kami Raih Kemenangan Anda Sekarang Juga 100% Tanpa Bot
Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
Telegram : +62812-2222-995 / https://t.me/bolavita
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita