Selasa, 03 April 2018

Published April 03, 2018 by with 0 comment

Perjanjian Renville; Latar Belakang, Isi Perjanjian dan Dampak Perjanjian Renville

Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda yang dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 dan ditengahi oleh Komisi Tiga Negara (KTN), Committee of Good Offices for Indonesia, yang terdiri dari Amerika SerikatAustralia, dan Belgia. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948  dilaksanakan di atas kapal untuk mengangkut pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama USS Renville.


Dari pihak Indonesia perundingan ini diwakili oleh Mr. Amir Syarifudin, sedangkan perwakilan pihak Belanda oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, dia merupakan seorang Indonesia yang telah memihak kepada Belanda.

Latar Belakang

Perundingan Renville dilakukan karena adanya perbedaan penafsiran mengenai isi Perundingan Linggajati yang telah disepakati bersama. Perselisihan ini semakin memuncak sehingga pada tanggall 21 Juli 1947, Belanda melakukan Agresi Militer pertama terhadap Republik Indonesia.

Agresi militer yang dilakukan oleh Indonesia terhadap Belanda mendapatkan kecaman dari dunia internasional, khususnya negara-negara Timur Tengah, khususnya Liga Arab. Mereka pula mengakui kemerdekaan Indonesia dan memusuhi Belanda.

Pada tanggal 1 Agustus Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi gencatan senjata antara kedua negara. Kemudian Gubernur Van Mook dari Belanda memerintahkan dilakukannya gencatan senjata pada tanggal 5 Agustus 1947 dan berakhirlah Agresi Militer Belanda I.



Isi Perjanjian Renville

- Akan diadakan pemilihan umum dalam kurun waktu 6 sampai 1 tahun mendatang dalam pembentukan Konstituante RIS (Republik Indonesia Serikat).
- Pasukan TNI harus ditarik mundur dari wilayah-wilayah yang tidak diakui atau harus berpindah ke daerah Republik Indonesia.
- Belanda dapat menyerahkan kekuasaannya ke pemerintah federal, sebelum RIS (Republik Indonesia Serikat) terbentuk.
- Wilayah Republik Indonesia yang diakui Belanda meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatera.
- RIS (Republik Indonesia Serikat) memiliki kedudukan yang sejajar dengan Uni Indonesia - Belanda.
- Republik Indonesia akan menjadi bagian dari RIS (Republik Indonesia Serikat).
- Disetujuinya batas wilayah antara Republik Indonesia dan Belanda.

Dampak Perjanjian Renville

- Tidak semua pejuang Republik Indonesia yang mau meninggalkan daerah – daerah kekuasaannya, mereka bahkan ada yang masih melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda. Hasil dari Perjanjian Renville sangat merugikan bagi Indonesia. Berikut ialah dampak Perjanjian Renville.
- Semakin menyempitnya wilayah Republik Indonesia, hanya tersisa wilayah Jawa Tengah, Sumatera dan Yogyakarta. Karena sebagian wilayah Republik Indonesia telah dikuasai pihak Belanda.
- Untuk memecah belah republik Indonesia, Belanda membuat negara Boneka, antara lain Negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara jawa Timur.
- Dengan timbulnya reaksi kekerasan sehingga mengakibatkan Kabinet Amir Syarifuddin berakhir karena dianggap menjual Negara terhadap Belanda.
- Republik Indonesia harus memakasa menarik mundur tentara militernya di daerah gerilya untuk untuk ke wilayah Republik Indonesia.
- Diblokadenya perekonomian Indonesia oleh Belanda.

Perundingan ini berlangsung hampir 1 bulan. Perjanjian ini menimbulkan banyak kerugian bagi Indonesia sehingga timbulnya Agresi Militer Belanda yang Kedua.


https://urusandunia.com/perjanjian-renville/#
https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Renville
http://sumbersejarah1.blogspot.co.id/2017/06/perjanjian-renville.html
http://kakakpintar.com/isi-perundingan-renville-dampak-tujuan-tempat-dan-tokoh-tokohnya/

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.