Kelompok peretas terkenal Anonymous merilis sebuah video yang berisi pesan mengerikan yaitu mendesak seluruh umat manusia di muka bumi untuk mempersiapkan diri menghadapi isu Perang Dunia III.
Isu Perang Dunia III mengemuka dalam beberapa minggu
terakhir. Diawali tiap negara besar menaikkan anggaran militer dan memperbarui
senjata nuklirnya. Konflik di Suriah yang makin memanas serta hubungan AS-Rusia
yang semakin tegang membuat sebagian orang percaya bahwa perang global semakin
dekat.
Grup itu pada Kamis 27 Oktober
lalu mengeluarkan sebuah video rekaman yang memperlihatkan tanda-tanda perang
akan dimulai. Anonymous menjelaskan, permasalahan Laut China
Selatan telah merusak hubungan antara AS dan China.
"Setelah Pengadilan Arbitrasi di Den Haag
memutuskan klaim sembilan batas imajiner oleh China dibatalkan, segala
aktivitas di wilayah itu dianggap ilegal. AS bersiap akan berlayar ke Laut
China Selatan di bawah undang-undang Prinsip Kebebasan Navigasi," ujar
Anonymous.
Akibatnya, China marah. Menteri Pertahanan Tiongkok
telah meminta warganya untuk mempersiapkan diri. Tensi memanas juga terjadi di
Suriah. Bukan rahasia wilayah itu adalah lokasi perang proxy antara Rusia dan
AS.
"Rusia secara langsung mendapat undangan oleh
Presiden Bashar al-Assad, sementara AS tidak. Oleh sebab itu, mereka diam-diam
mempersenjatai kelompok oposisi demi menggulingkan pemerintah resmi," ujar
grup itu.
Baru-baru ini, pergerakan pasukan termasuk NATO
berada di negara-negara perbatasan dengan Rusia.
"Petinggi Pentagon mengakui Perang Dunia III
sudah di ambang pintu," lanjut kelompok peretas yang terkenal itu. Mereka
mengaku telah memasuki sistem pertahanan AS itu dan menemukan fakta sejumlah
persiapan perang global. Termasuk di antaranya penggunaan senjata nuklir.
"Selain perang secara fisik, perang di siber
juga akan berlangsung. Negera-negara kecil akan melawan sistem jaringan
internet AS," tambahnya
Dan beberapa saat terakhir ini kelompok peretas
terkenal Anonymous kembali merilis sebuah video yang berisi pesan mengerikan. Beberapa analisis mereka didasari perkembangan yang
terjadi belakangan ini.
"Semua tanda-tanda ancaman perang sudah
terlihat di Semenanjung Korea," ujar kelompok peretas Anonymous dalam
video yang berdurasi enam menit tersebut, seperti dikutip dari New York Post,
Selasa (9/5/2017).
Rekaman yang diposting di situs berbagi video akhir
pekan lalu tersebut, memperlihatkan karakter Guy Fawkes. Guy Fawkes
mengeluarkan peringatan soal aktivitas militer yang terjadi di Semenanjung
Korea, juga peringatan yang disampaikan oleh Jepang dan Korea Selatan tentang
potensi serangan nuklir Korea Utara.
"Perhatikan pergerakan strategi masing-masing
negara," kata Anonymous dengan suara mirip robotnya. "Tidak seperti
perang dunia pada masa lalu, meski masih ada pertempurannya darat, namun
cenderung lebih sengit, brutal dan cepat. Ini akan berdampak secara global,
baik lingkungan maupun ekonomi."
Pertanda lain, menurut Anonymous, adalah uji coba
rudal balisktik antar benua Minuteman 3 yang dilakukan Amerika Serikat. Donald
Trump memerintahkan tes senjata itu tiga pekan lalu.
Tak hanya itu, Anonymous mengatakan, pemerintah
Jepang memperingatkan warga negaranya untuk melakukan persiapan diri terkait
potensi serangan nuklir Korut. Sama halnya dengan China yang mengeluarkan
peringatan kepada warganya untuk hengkang dari wilayah kekuasaan Kim Jong-un.
"Ini adalah perang nyata dengan konsekuensi
global, karena ada tiga negara adidaya yang ditarik ke pusaran konflik. Tinggal
negara lain yang akan memilih, kepada siapa mereka berpihak. Setelah itu, baru
terlihat masing-masing kubu," tambah Anonymous. Anonymous mengaku tujuan utama mereka adalah,
"menyebarkan fakta yang belum orang ketahui."
Kelompok itu menduga AS dan Korsel telah bekerja
sama untuk menjaga perdamaian kawasan, pun dengan China dan Filipina. Namun,
kata Anonymous, seruan damai mereka tak didengarkan.
Mereka juga mengklaim pihak Trump juga bekerja sama
dengan Australia. Dikabarkan AS mengirim lebih dari 1.000 tentara ke negara
tersebut bersamaan dengan armada pesawat militer. Negeri Kanguru dianggap
sebagai lokasi strategis Amerika di Samudra Hindia.
"Kesimpulannya, rakyat banyak akan menjadi
pihak terakhir yang mengetahui rencana ini. Jadi hal ini penting kami sampaikan,"
kata kelompok tersebut.
Dugaan lain bahwa Perang Dunia III sudah dekat
adalah pembicaraan baru-baru ini antara Presiden Donald Trump dan Presiden
Filipina Rodrigo Duterte. Kedua pemimpin
negara tersebut bertemu di Gedung Putih minggu lalu membahas situasi Korut dan
ancaman keamanan regional. Sementara, China yang dianggap 'pragmatis' sudah
kehabisan kesabaran.
Anonymous menutup video tersebut dengan pesan
menakutkan bagi mereka yang menonton video itu.
"Persiapkan diri Anda. Kami adalah Anonymous.
Kami adalah legiun. Kami tidak memaafkan. Kami tidak akan lupa."
0 komentar:
Posting Komentar