Senin, 11 Desember 2017

Published Desember 11, 2017 by with 1 comment

Penasaran Apa itu Exploit? Metode & Jenis - Jenisnya



Exploit adalah sebuah kode yang menyerang keamanan komputer secara spesifik. Exploit banyak digunakan untuk penentrasi baik secara legal ataupun ilegal untuk mencari kelemahan (vulnerability) dan menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik tetapi tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan. Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan.
Ada beberapa metode untuk mengklasifikasi exploit. Yang paling umum adalah dengan melihat cara exploit membuat kontak dengan perangkat lunak yang rentan.
Remote exploit (eksploit jarak jauh) bekerja melalui jaringan dan mengeksploitasi celah keamanan tanpa adanya akses terlebih dahulu ke sistem korban.
Local exploit (eksploit lokal) mengharuskan adanya akses terlebih dahulu ke sistem yang rentan dan biasanya meningkatkan keleluasaan orang yang menjalankan exploit melebihi yang diberikan oleh administrator sistem. Exploit yang menyerang aplikasi klien juga ada, biasanya terdiri dari server-server yang dimodifikasi yang mengirimkan exploit jika diakses dengan aplikasi klien. Exploit yang menyerang aplikasi klien juga mungkin memerlukan beberapa interaksi dengan pengguna, dengan demikian dapat digunakan dalam kombinasi dengan metode social engineering. Ini adalah cara hacker masuk ke komputer dan situs web untuk mencuri data.

   LIHAT JUGA: Pengertian, Jenis & Pencegahan Serangan Virus Worm

Banyak exploit dirancang untuk memberikan akses tingkat-''superuser'' ke sistem komputer. Namun, namun mungkin juga menggunakan beberapa exploit, untuk mendapatkan akses tingkat rendah terlebih dahulu, kemudian meningkatkan hak akses berulang kali sampai mencapai root.
Biasanya exploit tunggal hanya dapat mengambil keuntungan dari satu celah keamanan software tertentu. Mengapa hacker terkadang tidak mempublikasikan exploit mereka? Tetapi malah merahasiakan untuk diri sendiri atau hacker lainnya? Karena sering kali, setelah exploit diterbitkan, celah keamanan sistem akan diperbaiki melalui tambalan sehingga exploit tak berlaku lagi untuk perangkat lunak versi terbaru.
Gambar terkait
Exploit Memiliki Beberapa Jenis, yaitu diantaranya:
1. Remote Exploit
Remote exploit adalah teknik exploitasi yang dilakukan secara remote melalui jaringan. Exploit jenis ini biasanya menyerang server/daemon yang sedang “LISTEN” di port tertentu.
Perbedaan utama antara local exploit dan remote exploit adalah pada kondisi awalnya. Pada local exploit, sejak awal attacker sudah memiliki shell access baik melalui ssh, telnet atau remote desktop connection, namun dengan hak akses terbatas (sebagai normal user). Sedangkan pada remote exploit, kondisi awal attacker adalah tidak memiliki akses shell. Akses shell yang saya maksud adalah kemampun untuk execute suatu file executable.
Jadi pada local exploit, tujuannya adalah privilege escalation atas hak akses yang terbatas tersebut menjadi tidak terbatas (root/administrator). Sedangkan pada remote exploit, karena pada awalnya tidak punya akses shell, maka remote exploit berusaha mendapatkan akses shell, baik sebagai user biasa maupun sebagai super user (root/administrator).

   LIHAT JUGA: Penasaran Dengan Apa itu RAT?

2.  Remote Shellcode
Terdapat 2 jenis remote shellcode, yaitu:
    - Port Binding Shellcode
Shellcode jenis ini bertujuan untuk memberikan shell yang bisa diakses dari jauh melalui port tertentu. Attacker bisa mengakses shell tersebut dengan membuka koneksi ke IP komputer target pada port yang sudah ditentukan sebelumnya.
Port binding shellcode tidak berguna bila komputer target dilindungi dengan firewall yang memblok inbound koneksi ke port di luar port yang diijinkan.
Firewall yang ditakutkan bukan firewall yang berada di komputer target sebab attacker bisa juga menambahkan rutin untuk mendisable firewall di komputer target. Tetapi firewall yang berada di luar komputer target tidak bisa dimatikan dari komputer target. :)
    - Reverse Connecting Shellcode
Reverse connecting shellcode mirip dengan port binding shellcode namun arah koneksinya terbalik. Dalam shellcode ini justru komputer target yang membuka koneksi ke attacker. Kenapa diperlukan shellcode seperti ini? Dalam banyak kasus orang sangat paranoid terhadap koneksi yang masuk ke komputernya, namun tidak terlalu paranoid untuk koneksi keluar.
Port yang biasanya diijinkan untuk diakses adalah port untuk http, yaitu 80 dan 443 (SSL) karena ini adalah layanan yang paling banyak dipakai sehingga kecil kemungkinan ada admin yang memblok koneksi ke web server luar.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.