Minggu, 21 Februari 2016

Published Februari 21, 2016 by with 0 comment

Proses Terbentuknya Samudra

Samudra di dunia

Samudra adalah perairan yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.

Letak Samudra di Muka Bumi

  • Samudra yang ada di belahan bumi bagian utara adalah Samudra Arktik.
  • Samudra yang ada di belahan bumi bagian selatan meliputi Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik.

Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut Kaspia).

Menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.

    LIHAT JUGA: Pemanasan Global

Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air laut ditentukan oleh 96,5% air murni.

Hipotesis Terjadinya Samudera

Menurut Hill (geolog Inggris) kulit bumi itu mula-mula terjadi di kutub yang terdiri dari feldspar yang tebalnya kira-kira 1,5 km. Sesudah meluas di permukaan bumi ini maka terbentuklah kontinen-kontinen. Akibat proses radio aktif yang sangat kuat dibarengi dengan panas yang terdapat di bawah muka bumi mengakibatkan permukaan bumi tersebut mengmbung dan terjadilah kontinen. Magma basaltis yang lebih berat terdapat di bawah benua dan menjadi dasar samudera.

J.H.F.Umgrove berpendapat bahwa asal mula kulit bumi itu tidak hanya di daerah kutub saja tetapi seluruh permukaan bumi, kemudian menekan permukan bumi yang menyebabkan kulit bumi ini retak-retak. Menurutnya retakan-retakan inilah yang kemudian menjadi samudera.

V.V. Belousov (sarjana Geophysika Uni Sovyet) menduga bahwa dasar samudera terjadi akibat pemerosotan tanah daratan. Karena itu samudera meluas kearah daratan Menurutnya samudera Atlantik dan Hindia meluas pada periode Tertier, sedangkan samudera Pasifik pada periode Quarter.

V.J. Vernansky (sarjana geochemist Uni Sovyet) menduga bahwa pemisahan bulan dari kulit bumi yang masih plastis. Karena rotasi bumi sejumlah massa magma dan kulit bumi tersebut terlempar keruang angkasa, akibatnya pada kulit bumi tersebut terdapat basin yang luas yang kemudian menjadi samudera Pasifik.

    LIHAT JUGA: Proses Terbentuknya Benua

Teori Terjadinya Samudera

1. Contraction Theory (Teori Kontraksi)

Beberapa waktu setelah bumi terbentuk,
bumi masih dalam keadaan panas. Kemudian mulai mendingin dan terbentuklah kulit bumi. Dalam waktu jutaan tahun terjadi perubahan-perubahan di dalam bumi di bawah kulit bumi. Karena terjadi pengerutan kulit bumi menyebabkan batuan yang ringan dari kulit bumi melengkung dan retak maka magma keluar ke permukaan bumi. Semua perubahan-perubahan tersebut menyebabkan terjadinya continent dan cekungan samudera. Kita mengetahui bahwa kulit bumi di bawah samudera yang dalam sangat tipis. Di bawah batuan kulit bumi itu terdapat batuan yang lebih berat yang disebut Astenosfer (mantel).

2. Gravity Theory (Teori Gravitasi)

Beberapa sarjana mengira bahwa cekungan samudera terbentuk ketika suatu bintang besar melintas dekat bumi. Karena gravitasi maka terjadi tarik menarik antara bintang tersebut dengan bumi. Diduga karena bumi masuh panas dan lunak maka sebagian kulit bumi tertarik ke angkasa luar. Bekasnya menjadi cekungan samudera yang menurut teori ini adalah cekungan samudera Pasifik. Sedangkan bagian bumi yang terlepas adalah bulan.

3. Meteorit Theory (Teori Meteorit)

Menurut teori meteorit terjadinya cekungan samudera akibat jatuhan dari meteor. Diduga bahwa lekukan-lekukan danau kawah di bulan dan samudera di bumi terjadi oleh hal yang sama. Karena adanya benturan meteor yang begitu kuat maka pinggir- pinggir tempat meteor itu jatuh terjadi peninggian. Itulah yang menyebabkan terjadinya pegunungan  pantai di sekitar beberapa samudera, seperti pegunungan Andes yang memanjang di sepanjang pantai Pasifik di Amerika Selatan.

4. Contonental Drift theory (Teori Pergerakan Benua)

Teori ini dikembangkan oleh Alfred Wegener. Dalam teorinya ia mengatakan bahwa ketika kulit bumi mendingin terjadi satu kontinen besar. Karena kontinen itu ringan maka terapung di atas batuan yang lebih berat yang ada di bawahnya. Setelah itu mulai terbagi menjadi dua blok. Satu blok di belahan utara dan yang lain di belahan selatan. Kedua blok itu dipisahkan oleh samudera yang disebut Tethys. Karena blok-blok ini terapung dan bergerak maka pecah menjadi bagian yang lebih kecil.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.