Dapat dikatakan bumi ialah planet yang dinamis karena terus mengalami perubahan, baik di permukaan maupun di dalamnya. Permukaan Bumi dibentuk oleh lapisan batuan keras yang disebut litosfer. Lapisan terluar Bumi ini terdiri atas banyak lempeng yang terapung di atas lapisan magma. Bumi memang terdiri atas lautan dan daratan. Keduanya sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Lautan yang sangat luas membuat bumi kaya akan sumberdaya alam yang dapat dimanfatkan bagi manusia. Begitu juga dengan daratan yang dijadikan tempat tinggal dan melakukan aktifitas oleh manusia. Semua memang saling berpengaruh, namun tentusaja ada proses yang dilalui dalam pembentukan benua . Benua yang kita tinggali saat ini mengalami proses pembentukan di masa silam. Bentuk benua saat ini sudah mencapai bentuk yang paling sempurna dan mungkin tidak akan berubah lagi terkecuali adanya perubahan iklim yang dapat membuat permukaan laut menelan daratan sehingga daratan sedikit demi sedikit terkikis dan mungkin akan hilang.
Teori terbentuknya benua
Ada teori yang paling populer ialah Teori Pergeseran Benua (Conginental Drift) yang dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener ditahun 1912 dan menyatakan bahwa benua-benua dulu itu merupakan satu superbenua yang disebut dengan sebutan Pangaea, kemudian benua tersebut terpecah (sekitar 200 juta tahun yang lalu) dan kemudian bergerak karena adanya pengaruh berbagai fenomena alam selama jutaan tahun.
Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika dari Jerman, pada tahun 1915 mengemukakan teori tentang hanyutan benua (continental drift). Teori ini ditulis dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continent and Oceans atau Asal Mula Benua dan Samudra.
LIHAT JUGA: Proses Terbentuknya Samudra
Teori Pergeseran Benua
Proses terbentuknya benua |
Pada 65 juta tahun lalu, benua-benua tersebut semakin bergeser. Namun, Benua Amerika dan Benua Eropa masih tetap menyatu. Benua Amerika Selatan pun masih menyatu dengan benua Antartika. Seiring dengan berjalannya waktu, kini benua di planet bumi ini terpisah menjadi tujuh benua, yaitu benua Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Antartika.
Teori hanyutan benua dari Alfred Wegener tidak serta-merta diterima oleh para ahli geologi. Baru pada tahun 1960 para ahli geologi mulai memahami gerakan lempeng-lempeng tektonik dan dapat menerima teori tersebut.
Bahkan, mereka kini yakin bahwa benua-benua sudah bergerak sebelum pecahnya Pangaea. Proses ini berlanjut dan mungkin kelak benuabenua akan bergabung menjadi satu lagi.
0 komentar:
Posting Komentar