Jumat, 19 Januari 2018

Published Januari 19, 2018 by with 1 comment

Sejarah Nazi Jerman dan Paham Naziisme

Nazi Jerman atau Reich Ketiga merujuk terutama pada masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler memimpin negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Reich adalah kata Jerman untuk "kerajaan" yang secara literal artinya "alam/negeri".
Mengapa disebut kerajaan ketiga? karena kerajaan pertama adalah Kekaisaran Romawi Suci, dan yang kedua adalah Kekaisaran Jerman. Jerman saat itu mempunyai nama resmi, negara yang menganut sistem politik sayap ekstrim kanan ini adalah Reich Jerman Agung (Bahasa JermanGroßdeutsches Reich). Nama "Jerman Nazi" merupakan istilah populer media yang merujuk pada Jerman pada masa pemerintahan Partai Nazi yang berkuasa secara tunggal absolut. Sementara itu julukan "Reich Ketiga" merupakan nama tidak resmi yang dipropagandakan oleh Adolf Hitler selama menjadi führer.
Pada awalnya Nazi tidak langsung bernama NSDAP. Diketahui bahwa ternyata partai ini didirikan dengan nama Deutsche Arbeiterpartei (Partai Buruh Jerman). Lambang Partai Buruh Jerman adalah Swastika. Adolf Hitler kemudian menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai dan menukar menukar nama partai menjadi partai Nazi “National Socialist German Labour Party”. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar member sedikit keistimewahan keapa mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan melakukan propaganda yang bersifat patriotic kepada orang awam. Selanjutnya, partai ini menjadi sokongan paling penting dalam kekuatan negara Jerman sejak runtuhnya Republik Weimar di tahun 1933 sampai akhir masa PD (Perang Dunia) II tahun 1945.
Paham Naziisme
Nazi di Jerman kemudian menjelma menjadi sebuah paham yang disebut ‘Naziisme.’ Semua ini bermula sejak para petinggi partai Nazi ditangkapi dan dihukum atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan pada Pengadilan Nurenberg. Anggota partai Nazi tidak lantas membubarkan diri karena kehilangan pemimpinnya. Justru mereka membuat paham politik baru di Jerman. Dan paham itu adalah ‘Naziisme.’
Tentara Jerman yang terlibat Perang Dunia I pada tanggal 11 November 1918 terkejut karena perang selesai mendadak. Petugas di garda depan tidak pernah merasa ditaklukkan musuh. Mereka bingung karena gencatan senjata terjadi terlalu cepat tanpa tanda apapun sebelumnya. Saat itu mereka yakin ada pihak yang menjadi ‘backtsabber’ atau penikam dari belakang.
Pada waktu itu, kubu politik di Jerman dikuasai oleh pihak sosialis serta lawannya, pihak konservatif. Kedua kelompok ini sama-sama tumbuh menjadi radikal karena kondisinya Jerman tertekan. Yang semakin memperkeruh suasana adalah adanya gerakan Republik Soviet Munchen yang berusaha membuat pemerintah model Soviet. Pelopornya adalah kelompok kiri, Raterepublik di Munich. Memang waktu itu Soviet menjadi negara besar musuh utama Amerika Serikat, belum ada tanda-tanda sejarah runtuhnya Uni Soviet yang terlihat.
Tentara resmi pemerintah dikerahkan untuk menghentikan gerakan makar tersebut. Kemudian meletuslah perang secara terbuka di jalanan kota Munich. Ada 500 orang lebih yang meregang nyawa dalam pertempuran ini. Pihak tentara pemerintah mendapat dukungan dari Freikorps, pasukan bayaran yang didanai pemerintah dan orang-orang sayap kanan.
Freikorps melakukan tugasnya dengan serius. Mereka membunuh siapapun yang kelihatan seperti anggota Raterepublik. Walaupun kelihatan kejam, namun Freikorps berhasil menghajar usaha kudeta ini dan menghentikan seluruh usahanya. Dari sinilah kemudian muncul paham anti-Semit di kalangan orang kanan.
Adolf Hitler
Sejarah Nazi tidak dapat lepas dari “Adolf Hitler”, salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Nazi yang merupakan partai sayap kanan yang menemani Hitler membangun kekuatan militer Jerman yang ditakuti dunia dengan otoritasnya pada era Perang Dunia II.
Adolf Hitler dilahirkan di Braunau am Inn, Austria. Pada 20 April 1889. Ayah Hitler, Alois Hitler, merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Setelah ayahnya pension, keluarga Hitler pindah ke Kota Lambach. Ibunya merupakan keturunan yahudi. adolf hitler pernah bercita – cita ingin menjadi biarawan. Namun ketika dewasa cita-citany berubah ingin menjadi seorang seniman, bahkan ia mencoba untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi seni di Wina, Austria namun gagal dan dia juga pernah menjadi seorang tunawisma di kota ini.
Dalam lukisan – lukisan Hitler banyak yang menggambarkan jiwa nasionalismenya. Di suatu hari, hitler benar – benar menjadi seorang nasionalis jerman, yang bias dikatakan fanatik. Hitler menyalurkan rasa nasionalismenya dengan bergabung pada kelompok militer Jerman. Pada masa perang, Hitler terluka. Luka ini mengantarkannya menggenggam dua buah medali sebagai apresiasi negara atas keberanian seorang pemuda.
Wilayah Taklukan Nazi Jerman
1. Austia (Maret 1938)
2. Cekoslovakia
3. Polandia (September 1939)
4. Denmark (April 1940)
5. Norwegia (April 1940)
6. Belanda (Mei 1940)
7. Belgia (Mei 1940)
8. Liksemburg (Mei 1940)
9. Prancis (Juni 1940)
10. Yunani (April 1941)
11. Yugaslovakia (April 1941)
12. Dan beberapa wilayah di Afrika Utara 

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.