Grab
adalah
sebuah perusahaan asal Singapura yang melayani aplikasi penyedia transportasi
dan tersedia di enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura,
Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Filipina.
Grab memiliki visi untuk merevolusi industri
pertaksian di Asia Tenggara, sehingga dapat memberikan keamanan serta
kenyamanan bagi pengguna kendaraan seantero Asia Tenggara.
Membangun sebuah sistem teknologi yang kuat tidak
mudah. Dibutuhkan usaha terus-menerus untuk menyempurnakannya. Bahkan kerap
saat dirasa sudah sempurna, terkadang masih memiliki celah. Percaya diri dengan
sistemnya, Grab dikabarkan menantang para hacker. Bahkan nggak
tanggung-tanggung, Grab sudah menyiapkan uang tunai sebesar USD 10 ribu atau Rp
140 juta!
Melalui platform program bug bounty bernama
HackerOne, Grab membagi tiga terkait tantangannya. Lengkapnya sebagai berikut.
- Permasalahan keamanan kritis dengan hadiah sebesar
Rp 70 juta hingga Rp 140 juta.
- Permasalahan keamanan tinggi dengan hadiah sebesar
Rp 14 juta hingga Rp 28 juta.
- Permasalahan keamanan sedang dengan hadiah Rp 2,8
juta hingga Rp 14 juta.
Grab menjadi salah satu perusahaan yang telah
mengandalkan HackerOne untuk meningkatkan sistem keamanannya, menyusul General
Motors, Twitter, Starbucks, Nintendo dan lebih dari 800 perusahaan lain.
"Bekerja sama dengan komunitas peretas adalah
cara yang paling efektif menemukan kerentanan dalam sistem keamanan,"
tutur Alex Rice, CTO and founder, HackerOne. "Diperkenalkannya program bug
bounty milik Grab kepada publik menandakan komitmennya untuk bekerja sama
dengan komunitas peretas terbesar guna melindungi lebih dari 45 juta
penggunanya."
Link HackerOne: Tantangan Hack Sistem Grab
0 komentar:
Posting Komentar