Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia
Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan
pelbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia
mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya pancasila. Karena sejarah
perjuangan bangsa Indonesia sejak berabad-abad yang lalu itu panjang sekali,
maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak sejarah tersebut, yakni peristiwa-
peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan pancasila.
Proses
Perjuangan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan Sriwijaya
di Sumatera Selatan, dan kemudian sekitar seabad seterusnya didirikan pula
kerajaan- Majapahit di Jawa Timur. baik Sriwijaya, maupun Majapahit pada
zamannya itu telah merupakan negara-negara yang berdaulat,bersatu serta
mempunyai wilayah yang meliputi seluruh nusantara ini.
Masa
Kerajaan Sriwijaya Dan Kerajaan Majapahit
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno
yang besar dan megah yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Para ahli masih
berbeda pendapat letak yang pasti kerajaan Sriwijaya. Tetapi peristiwa
Sidhayarta yang dilakukan oleh Dapuntah yang menguatkan kesimpulan bahwa pusat
kerajaan Sriwijaya terletak di Jambi. Pendapat ini diperkuat pula dengan
ditemukannya prasasti Muara Takus. Namun dari keterangan prasasti Kota Kapu di
Talang To, yang menyebut-nyebut kata “Sriwijaya”, dapat ditarik kesimpulan
lain, yaitu pusat ibu kota sriwijaya adalah di Palembang. Prasasti lain yang
menunjukkan adanya kekuasaan Sriwijaya adalah Bukit Siguntang dan Karang Brahi.
Dalam pertumbuhannya, Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar.
Penjajahan
Negara Barat di Indonesia
Kesuburan Indonesia dengan hasil buminya yang
melimpah terutamanya rempah-rempahnya yang dibutuhkan oleh negara - negara di luar
Indonesia menyebabkan bangsa asing berduyun duyun masuk ke Indonesia.
Bermunculanlah bangsa bangsa barat yakni Portugis, Spanyol, Inggris dan
akhirnya Belanda dibumi Indonesia Perlawanan fisik bangsa Indonesia (abad
XVII-XX).
Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa
Indonesia itu tidak dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak
semula imprealisme itu menjejakkan kakinya di Indonesia. Dimana mana bangsa
Indonesia melawannya dengan semangat patriotik Perlawanan terhadap penjajah
digerakkan oleh pahlawan Sultan Agung (Mataram 1645), Sultan Ageng Tirta Yasa
dan Ki Tapa (Banten) pada tahun 1650, Hassanuddin ( Makassar) pada tahun 1660,
Iskandar Muda ( Acheh tahun 1635) Untung Surapati dan Trunojoyo (Jawa Timur
tahun 1670), Ibnu Iskandar di Minangkabau 1680.Pada kurun XIX penjajah Belanda
mengubah sistem kolonialismenya yang semula berbentuk perseroan dagang
partikelir V.O.C, pada abad itu berubah menjadi badan pemerintahan resmi yaitu
Pemerintahan Hindia Belanda.Kemudian meletus lagi perlawanan bangsa Indonesia
dengan Belanda yang dipimpin oleh Pattimura( Maluku 1817 ), Imam Bonjol
(Minangkabau 1822- 1837), Diponegoro (Mataram 1825-1830), Badaruddin (Palembang
1817), Pangeran (Kalimantan 1860), Jelantik( Bali 1850), Anak Agung Made
(Lombok 1895), Teuku Umar, Teuku Cik di tiro, Cut Nya’Din ( Acheh 1873- 1904),
Singamangaraja (Batak 1900).
Kebangkitan
Nasional / Kesedaran Bangsa Indonesia
Pada permulaan XX bangsa Indonesia mengubah caranya
didalam melawan kolonialis Belanda, Bentuk perlawanan itu ialah dengan
menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Maka lahirklah bermacam
macam organisasi politik disamping bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial
yang dipelopori oleh Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kita mengenal nama
nama pahlawan perintis pergerakan nasional diantara lain : H.O.S Tjokroaminoto
( S.IO. 1912), Douwes Dekker ( Indische Partij 1912) Soewardi Soerjaningrat
atau Ki Hajjar Dewantoro Tjiptomangunkusumo dan nama nama yang lain. Sumpah
Pemuda/ Persatuan Bangsa Indonesia (28 Oktober 1928)
Pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadilah penonjolan
peritiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia didalam mencapai cita-citanya.
Pada saat itu pemuda pemuda Indonesia yang dipelopori oleh Muh. Yamen, Kuntjoro
Purbopranoto, Wongsonegoro dan lain lainnya mengumandangkan Sumpah Pemuda
Indonesia yang berisi pengakuan akan adanya bangsa , tanah-air fan bahasa yang
satu , yakni Indinesia. Dengan sumpah pemuda in makin tegaslah apa yang
diinginkan oleh bangsa Indonesia iaitu kemerdekaan tanah-air dan bangsa
Indonesia. Untuk mencapai kemerdekaan perlu adanya rasa persatuan sebagai bangsa
yang merupakan syarat mutlak.
Penjajahan
Jepang
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari
pemberian janji kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh
Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944.
pemerintah Jepang membentuk BPUPKI. BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun Showa
20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tata
pemerintahan Indonesia Merdeka. BPUPKI semula beranggotakan 70 orang (62 orang
Indonesia dan 8 orang anggota istimewa bangsa Jepang yang tidak berhak
berbicara, hanya mengamati/ ”observer”),kemudian ditambah dengan 6 orng
Indonesia pada sidang kedua. Sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni
1945 untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama empat
hari bersidang ada tiga puluh tiga pembicara. Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa Soekarno adalah “Penggali/Perumus Pancasila”. Tokoh lain yang yang
menyumbangkan pikirannya tentang Dasar Negara antara lain adalah Mohamad Hatta,
Muhammad Yamin dan Soepomo.”Klaim” Muhammad Yamin bahwa pada tanggal 29 Mei
1945 dia mengemukakan 5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu ”kebangsaan,
kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.” oleh “Panitia
Lima” (Bung Hatta cs) diragukan kebenarannya. Arsip A.G Pringgodigdo dan arsip
A.K.Pringgodigdo yang telah ditemukan kembali menunjukkan bahwa Klaim Yamin
tidak dapat diterima. Pada hari keempat, Soekarno mengusulkan 5 asas yaitu
”kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, persatuan dan
kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa”, yang oleh
Soekarno dinamakan ”Pancasila”, Pidato Soekarno diterima dengan gegap gempita
oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diketahui sebagai
hari lahirnya pancasila. Muhammad Yamin (29 Mei 1945).
Pada tanggal 28 Mei 1945 itu Badan Penyelidik
mengadakan sidangnya yang pertama. Peristiwa ini kita jadikan tonggak sejarah
karena pada saat itulah Mr M. Yamin mendapat kesempatan yang pertama untuk
mengemukakan pidatonya di hadapan sidang Badan Penyelidik, lima asas dasar ntuk
Negara Indonesia Merdeka yang diidamkan itu, yakni :
1) Peri Kebangsaan
2) Peri Kemanusiaan
3) Peri Ketuhanan
4) Peri Kerakyatan
5) Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato, diatas asas yang lima tadi,
beliau menyampaikan usul tertulis mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia
didalam rancangan UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar Negara yang
berbunyi:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Ir. Soekarno mengucapkan pada pidatonya dihadapan
siding hari ketiga Badan Penyelidik diusulkan juga lima hal untuk menjadi dasar
dasar Negara Merdeka:
1) Kebangsaan Indonesia
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan
3) Mufakat-atau Demokrat
4) kesejahtraan social
5) Ketuhanan dan kebudayaan
Piagam
Jakarta (22 Juni 1945)
Sembilan tokoh nasional ialah Ir. Soekarno, Drs Moh.
Hatta, Mr. A.a.a Maramis dan lain-lain mengadakan perbahasan dan pertemuan
untuk membahas pidato serta usul usul mengenai dasar Negara yang telah
dikemukakan dalam sidang- sidang Badan Penyelidik. Setelah mengadakan perbahasan
maka disusunklah sebuah piagam yang kemudian terkenal dengan nama Piagam
Jakarta.Kemudian pada 14 Juli 1945 Piagam Jakarta dapat penerimaan oleh Badan
Penyelidik yang berlangsung pada sidangnya yang kedua pada tanggal 14 -15 Juli
1945. Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan,
datang berberapa utusan dari wilayahIndonesia Bagian Timur. Berberapa utusan
tersebut adalah sebagai berikut:# Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi# Hamidhan,
wakil dari Kalimantan # I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara# Latuharhary,
wakil dari Maluku.Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang
bagian kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila pertama
Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal
18 Agustus 1945, Hatta lalu mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan
sebelumnya oleh Hatta dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki
Bagus Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat
tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan dengan
penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada Sidang PPKI I
tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia.
LIHAT JUGA: Kolonialisme dan Imperialisme
Sejarah
Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok
Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu. Berita tersebut dirahasiakan oleh tentara Jepang yang ada di
Indonesia, tetapi para pemuda Indonesia kemudian mengetahuinya melalui siaran
radio BBC di Bandung pada 15 Agustus 1945. Pada saat itu pula Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta kembali ke tanah air dari Saigon, Vietnam untuk memenuhi panggilan
Panglima Mandala Asia Tenggara, Marsekal Terauchi.
Pada 15 Agustus pukul 8 malam, para pemuda di bawah
pimpinan Chairul Saleh berkumpul di ruang belakang Laboratorium Bakteriologi
yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No. 13 Jakarta. Para pemuda bersepakat
bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak
bergantung kepada negara lain. Sedangkan golongan tua berpendapat bahwa
kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan melalui revolusi secara terorganisir
karena mereka menginginkan membicarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
Lain halnya dengan pendapat dari Drs. Moh Hatta dan
Mr Ahmad Subardjo. Mereka berpedapat bahwa masalah kemerdekaan Indonesia, baik
datangnya dari pemerintah Jepang atau hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri
tidak perlu dipersoalkan, justru Sekutulah yang menjadi persoalan karena
mengalahan Jepang dalam Perang Pasifik dan mau merebut kembali kekuasaan
wilayah Indonesia.
Pada akhirnya terdapat perbedaan antara golongan tua
dan golongan muda. Perbedaan pendapat tersebut mendorong golongan muda untuk
membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan
Hatta ke Rengasdengklok pada dini hari 16 Agustus 1945. Tujuan dilakukannya
pengasingan tersebut adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak
terpengaruh oleh Jepang. Dipilihnya Rengasdengklok karena berada jauh dari
jalan raya utama Jakarta-Cirebon dan di sana dapat dengan mudah mengawasi
tentara Jepang yang hendak datang ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Di Rengasdengklok Soekarno dan Hatta menempati rumah
milik warga masyarakat yang bernama Jo Ki Song keturunan Tionghoa. Golongan
muda berusaha untuk menekan kedua pemimpin bangsa tersebut. Tetapi karena kedua
pemimpin tersebut berwibawa yang tinggi, para pemuda merasa segan untuk mendekatinya
apalagi untuk menekannya.
Ir. Soekarno menyatakan bersedia untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta melalui
pembicaraan dengan Sudancho Singgih. Maka Sudancho Singgih kemudian kembali ke
Jakarta untuk memberi tahu pernyataan Soekarno tersebut kepada kawan-kawannya
dan pemimpin pemuda. Pada saat itu juga di Jakarta golongan muda (Wikana) dan
golongan tua (Ahmad Soebardjo) melakukan perundingan. Hasil perundingannya adalah
bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Selain
itu, Laksamana Tadashi Maeda mengizinkan rumahnya untuk tempat perundingan dan
ia bersedia untuk menjamin keselamatan para pemimpin bangsa. Akhirnya Soekarno
dan Hatta dijemput dari Rengasdengklok.
Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirumuskan
oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Soebardjo di rumah Laksamana
Tadashi Maeda dini hari tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat perumusannya,
Soekarno membuat konsep dan kemudian disempurnakan oleh Hatta dan Ahmad
Soebardjo. Setelah konsep selesai dan disepakati, Sayuti Melik kemudian
menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari
kantor perwakilan AL Jerman milik Mayor Dr. Hermann Kandeler.
Pada awalnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan
dibacakan di Lapangan Ikada. Tetapi melihat jalan menuju ke Lapangan Ikada
dijaga ketat oleh pasukan Jepang bersenjata lengkap, akhirnya pembacaan Teks
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di kediaman Ir. Soekarno yaitu di
Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 (pertengahan bulan
Ramadhan) pukul 10.00 dibacakanlah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh
Soekarno dan kemudian disambung dengan pidato singkat tanpa teks. Bendera Merah
Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati dikibarkan olah seorang prajurit PETA,
Latief Hendraningrat yang dibantu oleh Soehoed. Setelah bendera berkibar,
hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.
Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia
Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia
dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak sekian abad yang lalu,dengan
pelbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia
mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya pancasila. Karena sejarah
perjuangan bangsa Indonesia sejak berabad-abad yang lalu itu panjang sekali,
maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak sejarah tersebut, yakni peristiwa-
peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan pancasila.
Proses
Perjuangan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia telah mendirikan kerajaan Sriwijaya
di Sumatera Selatan, dan kemudian sekitar seabad seterusnya didirikan pula
kerajaan- Majapahit di Jawa Timur. baik Sriwijaya, maupun Majapahit pada
zamannya itu telah merupakan negara-negara yang berdaulat,bersatu serta
mempunyai wilayah yang meliputi seluruh nusantara ini.
0 komentar:
Posting Komentar