Minggu, 21 Februari 2016

Published Februari 21, 2016 by with 0 comment

Pemanasan Global (IPA)


Data dan Informasi tentang Pemanasan Global

      1.  Penebangan hutan sembarangan

Di Indonesia ini khususnya, ada pihak pihak kurang bertanggung jawab yang melakukan penebangan hutan secara sembarangan untuk kepentingan sendiri. Hal ini sebaiknya diawasi oleh lembaga yang berwenang, agar bisa meminimalisir jumlahnya. Hutan yang ditumbuhi dengan pepohonan yang lebat dan tinggi akan memberikan banyak manfaat untuk kita, seperti terhindar dari bencana banjir dan terjadinya erosi. Selain itu, pohon adalah makhluk yang berperan penting dalam memberikan supply oksigen bagi kita. Jika pohon ditebang, maka kadar CO2 atau karbondioksida akan lebih mendominasi udara kita dibandingkan dengan oksigen (02). Jika itu terjadi, maka peningkatan suhu bumi akan terjadi dengan sangat cepat.

2. Pemanasan global

adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Cara mengatasi pemanasan global
1.      Menanam pohon
Melakukan pencegahan selanjutnya adalah dengan menanam pohon. Pemerintah dan beberapa lembaga lingkungan perlu menggalakkan kegiatan menanam pohon untuk kebaikan bumi kita beberapa puluh tahun ke depan. Hal ini perlu dilakukan sejak saat ini, sebelum semuanya terlambat. Karena proses penanaman pohon ini tidak akan langsung terasa manfaatnya dalam beberapa tahun ke depan, melainkan beberapa puluh tahun ke depan. Jadi, tanamlah pohon untuk generasi penerus kita.

2.      Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor memang membuat kita hidup lebih mudah dan praktis. Namun dari segi kesehatan dan ketahanan alam, hal ini kurang baik jika dijadikan kebiasaan sehari hari. Oleh karena itu, mari kita mulai untuk mengurangi pemaikaian kendaraan bermotor, dan beralih kepada sarana transportasi yang lebih sehat seperti sepeda, atau berjalan kaki untuk menuju tempat tempat yang dekat.
Hal buruk yang diberikan oleh kendaraan bermotor adalah polusi yang dikeluarkannya. Output dari bahan bakar mesin tersebut adalah C02, yang berpeluang menjadikan suhu bumi menjadi lebih mudah panas. Jadi semakin sedikit penggunaannya, dan orang yang menggunakannya, maka semakin kecil peluang terjadinya pemanasa global.

3.      Mengurangi penggunaan lampu di siang hari
Lampu yang terlalu lama dinyalakan, apalagi di waktu siang akan membuat panas bumi semakin meningkat. Memang cukup sepele, tetapi jika seluruh panas lampu dikumpulkan dari setiap penduduk bumi, maka berapa suhu panas yang akan terkumpul.
Oleh sebab itu, mari kita biasakan menyalakan lampu secukupnya. Dan hindari penggunaan lampu pada siang hari.

4.      Mematikan lampu di siang hari
Tanpa disadari ternyata lampu juga akan membuat suhu menjadi panas, kalau tidak percaya coba aja dengan menaruh telur ayam di dekat lampu selama beberapa hari dan lihatlah telur ayam akan menetas karena suhu hangat yang dihasilkan oleh lampu tersebut.

5.      Ganti kendaraan bermotor dengan kendaraan berbahan bakar listrik
Alternatif kedua jika memang kita sulit untuk meninggalkan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor memang sangat kita butuhkan jadi tidak mungkin bagi kita untuk meninggalkannya, alternatifnya adalah menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar ramah lingkungan seperti listrik.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.